~ Embun Rindu
Gugurlah embun pagi, jangan membeku di hujung awan
dedaun yang mengering siang tadi merindukan sentuhanmu..
dan saya yang sedang berdiri di bawah pekatnya malam teringin bermanja
dengan dingin rintismu.
Bertiuplah bayu, jangan kaku di hujung langit
pohon yang kepanasan siang tadi mengharapkan sapaamu..
dan saya yang kelesuan mahu bermain
dan berlarian di dalam dakapanmu.
Terbitlah mentari pagi, tersenymlah kepada dataran
yang di atasnya ada sekujur tubuh yang enggan kesejukan tanpa gebar cinta
yang di atasnya ada sekujur badan menyimpan seketul hati penuh cinta
juga sekujur tubuh yang tahan pada panahan dugaan
demi sebuah harapan.
Sebelum terbit kilau emas bebola matahari
embun rindu ini jangan kering dulu..
berbicara aku kepadanya, tentang dingin yang membalut segenggam resah
tentang beku jiwa membungkus sebuah cemburu
tentang tebalnya batuan rindu..
bertaburan umpama debu ditiup angin malam...
dibasahi simbahan airmata sabar
menanti sebuah kepastian.
Jika kau embun bisa bicara
katakan kepada pria kesayangan jiwa..
saya sangat sayang dan sangat cinta...
No comments:
Post a Comment