Sederap kaki melangkah....
melewati tepian danau kontang...
melihat akar-akat teratai...
yang kering dan layu...
dasarnya merekah tiada serinya lagi...
ku melihat...rerumput cinta...
diselang seli lalang berbisa...
yang bisa tergores jika melaluinya..
dan itulah yang telah terjadi...
kita terluka kernanya...
teratai...semusim dulu mekar indah...
bergoyang pada paksi rindu...
yang subur di tasik cintamu...
berteman air yang dingin...
tenang meliuk rindu...
ku lontar kecewa ke dalam tasik yang kering ini...
kerna telah tiada nilai akan cintaku...
kerna kasihmu hanyut ke lautan cemburu...
mencetus amarah yang tidak menentu..
sedangkan kasihku..hanya untukmu...
Perit raga ini...untuk melalui denai ini..
agar ku buang sejarah cinta ini...
apalah daya ku ...
terpaksa ku telan jua...
walau pahitnya benar terasa...
*Bulan Merindu*
11.53 pm
26.8.2011
melewati tepian danau kontang...
melihat akar-akat teratai...
yang kering dan layu...
dasarnya merekah tiada serinya lagi...
ku melihat...rerumput cinta...
diselang seli lalang berbisa...
yang bisa tergores jika melaluinya..
dan itulah yang telah terjadi...
kita terluka kernanya...
teratai...semusim dulu mekar indah...
bergoyang pada paksi rindu...
yang subur di tasik cintamu...
berteman air yang dingin...
tenang meliuk rindu...
ku lontar kecewa ke dalam tasik yang kering ini...
kerna telah tiada nilai akan cintaku...
kerna kasihmu hanyut ke lautan cemburu...
mencetus amarah yang tidak menentu..
sedangkan kasihku..hanya untukmu...
Perit raga ini...untuk melalui denai ini..
agar ku buang sejarah cinta ini...
apalah daya ku ...
terpaksa ku telan jua...
walau pahitnya benar terasa...
*Bulan Merindu*
11.53 pm
26.8.2011
No comments:
Post a Comment