Setiap malam yang kulalui
Dan setiap bulan yang kusapa
Terasa semu di depan mata
Dan mudah sirna ketika mentari tiba
Rasa takut dalam diri selalu menyelimuti
Akan ketakutan di pagi hari
Rasa sedih dalam hati selalu menghantui
Akan kesedihan di malam hari
Ombak yang menyapu seakan sia-sia
Menghapus semua khayalku
Dua pemimpin yang aku punya
Terasa bersanding di pundakku
Dua bunga yang kusapa
Menjadi beban khayalku
Aku ingin menjadi orang nomor satu
Namun semua sirna karena kebodohanku
Aku sadar bahwa aku salah
Dan aku juga sadar
Bahwa aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku
Malamku jangan kau bersedih
Pagiku jangan kau menangis
Siangku jangankau mengeluh
Soreku jangan kau meredup
Semua harapanku masih tergantung pada keindahanmu
No comments:
Post a Comment