Friday, 19 August 2011

BICARA TENTANG RASA


Kota ikrar seringkali roboh oleh rapuhnya binaan setia
Bilamana janji ternoda oleh pahitnya bicara mungkir

Ke pundak mana lagi harus disandarkan rasa percaya

Taklif jujursetia bukan lagi amanah

Namanya juga manusia

Yang namanya lidah liuk tidak seiring tingkah

Tiada bertulang untuk menyanggah

Yang namanya hati sering saja beralih arah

Dan rasa itu seringkali berubah-ubah


Kerinduanlah yang menghantar aku ke rimba sepi

Longlai menghayun derap langkah

Lelah menguak rimbunan dedaun masa

Saat kelopak anganku semakin berguguran dari reranting hampa

Kian sirna wangian semalam

Yang menebarkan kasturi haruman ke roh jiwa

Sehelai baju perasaan

Semakin lemah bertukar warna
Menyarung pudar ke atma hambar
Dari gelap subuh hingga ke langit kirmizi senja


Seiring tiba Ramadhan yang mulia

Berpijaklah rasa di buana nyata
Ada permai yang singgah di jiwa
Ada bening yang tumbuh di tubir mata

Nokhtahkan durja kesah

Alunkan kembali gemalai asyik dalam irama medali yang terindah


IzS ~ 14/08/2011

No comments:

Post a Comment