BICARA TENTANG RASA
Kota ikrar seringkali roboh oleh rapuhnya binaan setia
Bilamana janji ternoda oleh pahitnya bicara mungkir
Ke pundak mana lagi harus disandarkan rasa percaya
Taklif jujursetia bukan lagi amanah
Namanya juga manusia
Yang namanya lidah liuk tidak seiring tingkah
Tiada bertulang untuk menyanggah
Yang namanya hati sering saja beralih arah
Dan rasa itu seringkali berubah-ubah
Kerinduanlah yang menghantar aku ke rimba sepi
Longlai menghayun derap langkah
Lelah menguak rimbunan dedaun masa
Saat kelopak anganku semakin berguguran dari reranting hampa
Kian sirna wangian semalam
Yang menebarkan kasturi haruman ke roh jiwa
Sehelai baju perasaan
Semakin lemah bertukar warna
Menyarung pudar ke atma hambar
Dari gelap subuh hingga ke langit kirmizi senja
Seiring tiba Ramadhan yang mulia
Berpijaklah rasa di buana nyata
Ada permai yang singgah di jiwa
Ada bening yang tumbuh di tubir mata
Nokhtahkan durja kesah
Alunkan kembali gemalai asyik dalam irama medali yang terindah
IzS ~ 14/08/2011
No comments:
Post a Comment