Detik yang bermain di hariku
melambat dan hampir terhenti
awan pekat mengantung dipelupukku
aku yang ditemani angin malam
sendiri menatap langit hanya satu bintang berkelip
ku bicara padanya, bahwa aku rindu kerlipnya
lihatlah semua ini
aku masih disini bersama waktu yang melambat
ketika kudatang kembali Di beranda rumahku
dedaunannya merengas dan akan gugur
aku yang jalani coba menahan dan menyiramnya berkali kali
tapi masih juga layu dan tinggal angin yang akan terbangkan daunnnya
aroma angin tak lagi wangi
suram dan tak berbau
masihkah waktu akan melambat
atau pusaran angin akan lepaskan daun dari rantingnya ..
aku tak tahu hanya waktu yang akan bicara
melambat dan hampir terhenti
awan pekat mengantung dipelupukku
aku yang ditemani angin malam
sendiri menatap langit hanya satu bintang berkelip
ku bicara padanya, bahwa aku rindu kerlipnya
lihatlah semua ini
aku masih disini bersama waktu yang melambat
ketika kudatang kembali Di beranda rumahku
dedaunannya merengas dan akan gugur
aku yang jalani coba menahan dan menyiramnya berkali kali
tapi masih juga layu dan tinggal angin yang akan terbangkan daunnnya
aroma angin tak lagi wangi
suram dan tak berbau
masihkah waktu akan melambat
atau pusaran angin akan lepaskan daun dari rantingnya ..
aku tak tahu hanya waktu yang akan bicara
Budi Syuhandi
No comments:
Post a Comment