Dalam sebuah Mimpiku
kutemukan seorang anak laki- laki bermata kosong
duduk bersedekap kedua lututnya
meringkuk menggigil seperti udang
tersudut menekuri lantai
kudekati,tapi kau tak melihatku
kuraih, tapi kau tak merasakan hadirku
namun kukenal wajah itu
sejenak dia bangkit , meraba dinding
merapat dan memeluknya
tak ubahnya seperti cicak yang merayap
"Wahai dinding kau lihatlah aku
bagai seonggok daging tanpa jiwa
Disia sia dan tersakiti " katanya seperti mengiba
mata kosongnya mulai basah
namun tak satupun isakan yang keluar dari mulutnya
Aku ingin memeluknya
aku ingin mendekapnya
tapi kami tak dapat bersentuhan
Walau aku kenal wajah itu
mata yang kosong
tubuh yang lebam merah
wajah ketakutan
dan yang menangis tanpa isak
kutemukan seorang anak laki- laki bermata kosong
duduk bersedekap kedua lututnya
meringkuk menggigil seperti udang
tersudut menekuri lantai
kudekati,tapi kau tak melihatku
kuraih, tapi kau tak merasakan hadirku
namun kukenal wajah itu
sejenak dia bangkit , meraba dinding
merapat dan memeluknya
tak ubahnya seperti cicak yang merayap
"Wahai dinding kau lihatlah aku
bagai seonggok daging tanpa jiwa
Disia sia dan tersakiti " katanya seperti mengiba
mata kosongnya mulai basah
namun tak satupun isakan yang keluar dari mulutnya
Aku ingin memeluknya
aku ingin mendekapnya
tapi kami tak dapat bersentuhan
Walau aku kenal wajah itu
mata yang kosong
tubuh yang lebam merah
wajah ketakutan
dan yang menangis tanpa isak
No comments:
Post a Comment