IKHLAS DALAM BERAMAL HINDARI RIAK
Saudara dan saudariku ahli group yang dikasihi
RIAK ialah penyakit hati yang paling di takuti Rasulullah menimpa
umatnya kerana ia boleh berlaku dalam pelbagai keadaan,dan amalan,bahkan
ketika menunaikan sholat yang sepatutnya di lakukan dengan ikhlas
semata mata kerena Allah
Kerisauan itu di nyatakan Rasulullah dalam sabda bermaksud:
"Sesungguhnya yang paling di takutkan daripada apa yang aku takutkan
menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil). Sahabat
bertanya:
"Apakah dimaksudkan syirik kecil itu? Baginda menjawab Riak."
(Hadis riwayat Imam Ahmad)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُ
أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ
نَظَرِ رَجُلٍ
"Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih
tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia
berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu
seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada
orang yang memperhatikan shalatnya".
[HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa'id al Khudri.]
Sahabatku sekalian yang berbahagia
Bagi mereka yang riak akan menerima pembalasan dengan di bongkarkan
niatnya yang buruk itu di depan seluruh makhluk seperti sabda
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bermaksud:
"Siapa beramal kerana sumah (ingin di dengari manusia) Allah akan
membalasnya dengan di perdengarkan kejelekannya. Siapa berbuat riak..
Maka Allah akan menampakkan sifat riaknya itu (di depan makhluk)."(HR.
Imam al-Bukhari)
Al-Khathabi berkata: "Makna hadits ini..
Orang yang melakukan amalan tanpa niat ikhlas. namun hanya mahu dilihat
dan di dengar manusia.. Maka pada hari kiamat dia akan dibalas atas hal
itu iaitu dengan cara memperkenalkannya.. membongkarkan kejelekannya dan
menampakkan apa yang dia sembunyikan (di sebalik amalannya)."
Oleh itu sahabatku Lakukanlah amal shalih secara tulus ikhlas kerana
Allah dan jika perasaan riak timbul perlu kita segera menepisnya dan
jangan di biarkan terus bermain di jiwa kerana itu bisikan syaitan yang
ingin menyesatkan manusia.
BAHAYANYA BERLAKU RIAK DALAM AMALAN
Sahabatku yang dikasihi OlehNya,
Perkara yang paling halus tapi sangat sangat bahaya dan merosakkan Amal
seseorang adalah jika seseorang itu ada pada diri sifat Riya yang ingin
di puji di sangjung dan Ingin mendapatkan perhatian org lain tentang
amal yang di buatnya.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang
yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’], dan enggan
(menolong dengan) barang berguna.” (QS Al Maun : 4-7)
Seterusnya Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada
manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka
usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir".
[al Baqarah : 264]
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda :
Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil yaitu Riyaa
(HR.Ahmad)
Sahabatku yang kukasihi.
Apabila suatu amalan di laksanakan dengan ikhlas kerana Allah ia akan
di terima oleh NYA Sebaliknya apabila amalan di niatkan untuk mendapat
perhatian pujian atau meraih keuntungan duniawi maka ia tidak di terima
Allah bahkan hanya menambah jauhnya dari pandangan Allah.
Sahabatku Hati yang tertutup riya' ibarat batu licin yang tertutup
tanah. Orang yang berbuat riya' tidak akan membuahkan kebaikan, bahkan
ia telah berbuat dosa yang akan dia peroleh akibatnya pada hari Kiamat.
Riya' menghapuskan amal shalih, dan seseorang tidak mendapatkan apa-apa
karenanya di akhirat nanti dari amal-amal yang pernah ia lakukan di
dunia.
Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ،
يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ
: اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ،
فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً ؟!
"Sesungguhnya
yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya'.
Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan
balasan atas amal-amal manusia “Pergilah kepada orang-orang yang kalian
berbuat riya' kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat
balasan dari sisi mereka?" [HR Ahmad dan al Baghawi dalam Syarhus
Sunnah, XIV/324, no. 4135 dari Mahmud bin Labid. Lihat Silsilah Ahaadits
Shahiihah, no. 951]
Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
"Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya
amalan seseorang di balas sesuai dengan apa yang dia niatkan." (Hadis
riwayat Imam al-Bukhari)
Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan dan rupamu, tetapi Allah
melihat niat dan keikhlasan daripada hatimu” (HR: Muslim)
RIYAK MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
1)Terhadap diri sendiri,
bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya berupa ketidak puasan,
rasa hampa, sakit hati dan penyesalan. Ketika orang lain tidak
menghargai,tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya.
Padahal ia telah menolong orang lain, bersedekah dll .Akhirnya jiwa akan
sakit dan keluh kesah yang tiada hentinya.
2)Terhadap orang lain
Akan diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau
memberinya dengan riya’ itu. Dia mengumpat dan mencaci itu karena
keinginan untuk disanjung dan dipuji tidak dipenuhi sesuai dengan
kehendaknya. Orang yg tlh diumpat,dicaci itu pasti tersinggung dan
akhirnya trjadilah perselisihan antara keduanya.
Sahabatku yang berbahagia,
Perbuatan riya’ sangat merugikan, karena Allah tidak akan menerima dan
memberi pahala atas perbuatannya,bahkan hanya menjadi penghalan tuk
mendapatkan keredhoan Allah di alam akhirat ,hal ini tergambar dalam
sabda Rasulullah yang artinya sebagai berikut.
Pertama,
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya manusia yang pertama kali diadili di hari kiamat adalah
seorang yang mati syahid, kemudian dihadapkan dan diperlihatkan
kepadanya nikmat yang telah diterimanya dan iapun mengakuinya. Lantas
ditanya: Dipergunakan untuk apa nikmat itu?, ia menjawab: Aku berperang
karenamu sehingga aku mati syahid. Allah menjawab: Dusta engkau,
sesunggunya kamu berbuat (yang demikian itu) supaya kamu dikatakan
sebagai pahlawan. Dan kemudian (malaikat) diperintahkan untuk menyeret
orang itu dan melemparnya ke dalam neraka.
Kedua,
seorang
yang dilapangkan rezekinya dan dikaruniai berbagain macam kekayaan,
kemudian ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah
diterimanya itu, dan ia pun mengakuinya. Lantas ditanya: Dipergunakan
untuk apa nikmat itu?. Ia menjawab: Aku tidak pernah meninggalkan infaq
pada jalan yang tidak engkau ridhai, melainkan aku berinfaq (hanya)
karena mu. Lalu Allah menjawab: Dusta engkau sesungguhnya kamu berbuat
(yang demikian itu) supaya kamu dikatakan sebagai dermawan. Kemudian
(malaikat) diperintahkan untuk menyeret orang itu dan melemparkannya ke
dalam neraka.
Ketiga,
seorang yang belajar dan mengajar
dan suka membaca Al Qur’an maka ia dihadapkan dan diperlihatkan nikmat
yang telah diterimanya itu dan ia pun mengakuinya, lantas ditanya:
Dipergunakan untuk apa nikmat itu?. Ia menjawab: Aku menuntut ilmu dan
mengajarkannya serta mambaca Al Qur’an hanya untuk mu (ya Allah). Lalu
Allah menjawab: Dusta engkau. Sesungguhnya engkau menuntut ilmu supaya
dikatakan orang pandai dan engkau membaca Al Qur’an supaya dikatakan
sebagai qari. Lalu (malaikat) diperintahkan untuk menyeret orang itu dan
melemparkannya ke dalam neraka.” (HR Muslim)
Sahabatku sebagai penutup mari kita perhatikan bahayanya Riak
Pelaku riya' akan memamerkan amalnya agar dipuji, disanjung dan
mendapatkan kedudukan di hati manusia. Dia tidak akan mendapat ganjaran
kebaikan dari Allah, dan tidak pula dari orang-orang yang memujinya,
karena yang berhak memberi balasan hanya Allah saja. Allah berfirman
dalam hadits Qudsi :
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ ، تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ
"Aku adalah sekutu yang Maha Cukup, sangat menolak perbuatan syirik.
Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang dicampuri dengan perbuatan
syirik kepadaKu, maka Aku tinggalkan dia dan (Aku tidak terima) amal
kesyirikannya" [HR Muslim, no. 2985 dan Ibnu Majah, no. 4202 dari
sahabat Abu Hurairah)]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ سَمَّعَ النَّاسَ بِعَمَلِهِ ، سَمَّعَ اللهُ بِهِ مَسَامِعَ خَلْقِهِ ، وَصَغَّرَهُ وَحَقَّرَهُ
"Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu
amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga
hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya". [HR Thabrani dalam
♥ ♥ SELAMAT BERAMAL DAN IKHLASKANLAH AMALANMU HANYA KEPADA ALLAH ♥
No comments:
Post a Comment