Saturday, 1 October 2011

IKHLAS DALAM BERAMAL HINDARI RIAK

Saudara dan saudariku ahli group yang dikasihi
RIAK ialah penyakit hati yang paling di takuti Rasulullah menimpa umatnya kerana ia boleh berlaku dalam pelbagai keadaan,dan amalan,bahkan ketika menunaikan sholat yang sepatutnya di lakukan dengan ikhlas semata mata kerena Allah

Kerisauan itu di nyatakan Rasulullah dalam sabda bermaksud:
"Sesungguhnya yang paling di takutkan daripada apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil). Sahabat bertanya:
"Apakah dimaksudkan syirik kecil itu? Baginda menjawab Riak."
(Hadis riwayat Imam Ahmad)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ
"Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya".
[HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa'id al Khudri.]

Sahabatku sekalian yang berbahagia
Bagi mereka yang riak akan menerima pembalasan dengan di bongkarkan niatnya yang buruk itu di depan seluruh makhluk seperti sabda

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bermaksud:
"Siapa beramal kerana sumah (ingin di dengari manusia) Allah akan membalasnya dengan di perdengarkan kejelekannya. Siapa berbuat riak.. Maka Allah akan menampakkan sifat riaknya itu (di depan makhluk)."(HR. Imam al-Bukhari)

Al-Khathabi berkata: "Makna hadits ini..
Orang yang melakukan amalan tanpa niat ikhlas. namun hanya mahu dilihat dan di dengar manusia.. Maka pada hari kiamat dia akan dibalas atas hal itu iaitu dengan cara memperkenalkannya.. membongkarkan kejelekannya dan menampakkan apa yang dia sembunyikan (di sebalik amalannya)."

Oleh itu sahabatku Lakukanlah amal shalih secara tulus ikhlas kerana Allah dan jika perasaan riak timbul perlu kita segera menepisnya dan jangan di biarkan terus bermain di jiwa kerana itu bisikan syaitan yang ingin menyesatkan manusia.

BAHAYANYA BERLAKU RIAK DALAM AMALAN

Sahabatku yang dikasihi OlehNya,
Perkara yang paling halus tapi sangat sangat bahaya dan merosakkan Amal seseorang adalah jika seseorang itu ada pada diri sifat Riya yang ingin di puji di sangjung dan Ingin mendapatkan perhatian org lain tentang amal yang di buatnya.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’], dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS Al Maun : 4-7)

Seterusnya Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir". [al Baqarah : 264]

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersabda :
Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil yaitu Riyaa
(HR.Ahmad)

Sahabatku yang kukasihi.
Apabila suatu amalan di laksanakan dengan ikhlas kerana Allah ia akan di terima oleh NYA Sebaliknya apabila amalan di niatkan untuk mendapat perhatian pujian atau meraih keuntungan duniawi maka ia tidak di terima Allah bahkan hanya menambah jauhnya dari pandangan Allah.

Sahabatku Hati yang tertutup riya' ibarat batu licin yang tertutup tanah. Orang yang berbuat riya' tidak akan membuahkan kebaikan, bahkan ia telah berbuat dosa yang akan dia peroleh akibatnya pada hari Kiamat. Riya' menghapuskan amal shalih, dan seseorang tidak mendapatkan apa-apa karenanya di akhirat nanti dari amal-amal yang pernah ia lakukan di dunia.

Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ، يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ : اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ، فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً ؟!
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya'. Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia “Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya' kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka?" [HR Ahmad dan al Baghawi dalam Syarhus Sunnah, XIV/324, no. 4135 dari Mahmud bin Labid. Lihat Silsilah Ahaadits Shahiihah, no. 951]

Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
"Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang di balas sesuai dengan apa yang dia niatkan." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan dan rupamu, tetapi Allah melihat niat dan keikhlasan daripada hatimu” (HR: Muslim)

RIYAK MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

1)Terhadap diri sendiri,
bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya berupa ketidak puasan, rasa hampa, sakit hati dan penyesalan. Ketika orang lain tidak menghargai,tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya. Padahal ia telah menolong orang lain, bersedekah dll .Akhirnya jiwa akan sakit dan keluh kesah yang tiada hentinya.

2)Terhadap orang lain
Akan diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau memberinya dengan riya’ itu. Dia mengumpat dan mencaci itu karena keinginan untuk disanjung dan dipuji tidak dipenuhi sesuai dengan kehendaknya. Orang yg tlh diumpat,dicaci itu pasti tersinggung dan akhirnya trjadilah perselisihan antara keduanya.

Sahabatku yang berbahagia,
Perbuatan riya’ sangat merugikan, karena Allah tidak akan menerima dan memberi pahala atas perbuatannya,bahkan hanya menjadi penghalan tuk mendapatkan keredhoan Allah di alam akhirat ,hal ini tergambar dalam sabda Rasulullah yang artinya sebagai berikut.

Pertama,
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya manusia yang pertama kali diadili di hari kiamat adalah seorang yang mati syahid, kemudian dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya dan iapun mengakuinya. Lantas ditanya: Dipergunakan untuk apa nikmat itu?, ia menjawab: Aku berperang karenamu sehingga aku mati syahid. Allah menjawab: Dusta engkau, sesunggunya kamu berbuat (yang demikian itu) supaya kamu dikatakan sebagai pahlawan. Dan kemudian (malaikat) diperintahkan untuk menyeret orang itu dan melemparnya ke dalam neraka.

Kedua,
seorang yang dilapangkan rezekinya dan dikaruniai berbagain macam kekayaan, kemudian ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya itu, dan ia pun mengakuinya. Lantas ditanya: Dipergunakan untuk apa nikmat itu?. Ia menjawab: Aku tidak pernah meninggalkan infaq pada jalan yang tidak engkau ridhai, melainkan aku berinfaq (hanya) karena mu. Lalu Allah menjawab: Dusta engkau sesungguhnya kamu berbuat (yang demikian itu) supaya kamu dikatakan sebagai dermawan. Kemudian (malaikat) diperintahkan untuk menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka.

Ketiga,
seorang yang belajar dan mengajar dan suka membaca Al Qur’an maka ia dihadapkan dan diperlihatkan nikmat yang telah diterimanya itu dan ia pun mengakuinya, lantas ditanya: Dipergunakan untuk apa nikmat itu?. Ia menjawab: Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta mambaca Al Qur’an hanya untuk mu (ya Allah). Lalu Allah menjawab: Dusta engkau. Sesungguhnya engkau menuntut ilmu supaya dikatakan orang pandai dan engkau membaca Al Qur’an supaya dikatakan sebagai qari. Lalu (malaikat) diperintahkan untuk menyeret orang itu dan melemparkannya ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Sahabatku sebagai penutup mari kita perhatikan bahayanya Riak
Pelaku riya' akan memamerkan amalnya agar dipuji, disanjung dan mendapatkan kedudukan di hati manusia. Dia tidak akan mendapat ganjaran kebaikan dari Allah, dan tidak pula dari orang-orang yang memujinya, karena yang berhak memberi balasan hanya Allah saja. Allah berfirman dalam hadits Qudsi :

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ ، تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ
"Aku adalah sekutu yang Maha Cukup, sangat menolak perbuatan syirik. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang dicampuri dengan perbuatan syirik kepadaKu, maka Aku tinggalkan dia dan (Aku tidak terima) amal kesyirikannya" [HR Muslim, no. 2985 dan Ibnu Majah, no. 4202 dari sahabat Abu Hurairah)]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ سَمَّعَ النَّاسَ بِعَمَلِهِ ، سَمَّعَ اللهُ بِهِ مَسَامِعَ خَلْقِهِ ، وَصَغَّرَهُ وَحَقَّرَهُ
"Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya". [HR Thabrani dalam

♥ ♥ SELAMAT BERAMAL DAN IKHLASKANLAH AMALANMU HANYA KEPADA ALLAH ♥

No comments:

Post a Comment