Memilih pasangan hidup
Sekedar sharing aja ke teman-teman semua. Tulisan ini sedikit
menceritakan tentang kriteria pasangan hidup yang kudambakan. Ya,
mengingat usia sudah tidak mudah lagi, sekarang sudah saatnya
benar-benar membicarakan masalah rencana berumah tangga, mulai dari
persiapan sampai masalah kriteria calon pasangan.hehe…
Untuk
kali ini, kita fokus ke masalah kriteria calon pasangan. Karena dalam
menikah, hal utama dan paling utama selain adanya ijab qabul adalah
sepasang laki-laki dan perempuan yang akan menikah.hehe.. Khusus dalam
tulisan kali ini, saya akan memaparkan kriteria istri idaman saya.
hehe..
Bersumber dari hadits Rasullah SAW (mohon maaf, saya
lupa perawi haditsnya, mohon bantuan teman-teman untuk meluruskan jika
ada kesalahan), pilihlah calon istri itu karena dia cantik, karena
martabatnya, yang kaya, dan karena agamanya. Saya akan mencoba
memaparkannya satu persatu.
1. Cantik
Tentu saja,
kecantikan sangat berkaitan dengan fisik. Jujur, saya bukan orang yang
munafik. Saya terlebih dahulu melihat kecantikan seseorang. Tapi,
tentunya masalah kecantikan ini bersifat relatif yang artinya antara
saya boleh jadi menilai si A itu cantik namun si A belum tentu cantik
menurut orang lain. Ini masalah selera.hehe…
2. Martabat atau Keluarganya
Jelas, saya ingin melihat seseorang dari bagaimana dia dididik di
keluarganya. Karena keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukan diri seseorang. Ingat, istri adalah calon ibu dari anak-anak
dan ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Itulah mengapa saya
cukup memperhatikan aspek ini.
3. Kaya
Jujur, saya
tidak begitu mempersoalkan masalah ini jika berkaitan dengan materi.
Saya cukup tidak peduli jika calon istri nanti adalah anak orang kaya
atau berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, karena bagaimanapun
setelah menikah, kita tidak akan membawa harta benda atau kekayaan
mertua. Mungkin yang sedikit diperhatikan adalah bagaimana kemampuan
calon istri tersebut untuk berusaha menjadi kaya. Baik secara materi
ataupun ilmu.
4. Agama
Ini adalah faktor pertama dan
utama yang menjadi pertimbangan saya. Bagaimana pengetahuan agama calon
istri saya dan ketaatannya kepada yang Maha Kuasa akan sangat menentukan
sekali dalam menentukan calon istri. Dan juga bagaimana ketertarikannya
dalam terus mengkaji pemahaman agama juga perlu diperhatikan. Karena
menurut saya, sebuah rumah tangga yang dibangun tanpa pondasi agama yang
baik, maka rumah tangga tersebut bagaikan sebuah kapal yang berlayar
tanpa layar dan terombang-ambing di tengah samudera dan sangat
berpotensi untuk karam.
Ya, mungkin terlalu klise
penjelasan-penjelasan di atas, terutama untuk diri yang dhaif ini dengan
banyak sekali kekurangannya. Tapi, menurut saya, yang terpenting saat
ini adalah bagaimana kita bisa terus memperbaiki diri dan terus
meningkatkan kualitas keimanan serta pemahaman agama kita. Menurut
sebagian orang, yang perlu diperhatikan sebelum menikah adalah faktor
keuangan dan ini biasanya menjadi faktor mutlak bagi seorang calon ayah
sebelum melepas anak perempuannya kepada seorang laki-laki. Tapi,
menurut saya, faktor ini tidaklah mutlak. Karena Allah di dalam Al Quran
sudah menjamin rejeki orang-orang yang menikah (Baca Surat An Nur ayat
32).
Selain persiapan secara fisik, keuangan, ilmu, yang paling
penting menurut saya sebelum menikah adalah persiapan ruhiyah atau
kedekatan kita dengan Allah SWT. Terutama bagi laki-laki, karena
laki-laki adalah imam bagi keluarganya. Seorang Nahkoda yang akan
menentukan kemana berlayarnya kapal rumah tangga. Tentu, kita sangat
ingin sekali memiliki rumah tangga yang selalu dinaungi ridho Allah SWT,
istri yang sholeha yang mampu menjadi penenang dalam rumah tangga
ataupun anak-anak yang menjadi pelita dalam rumah tangga dan
menyelamatkan orang tuanya di yaumil akhir karena mereka adalah
anak-anak yang hafal (hafiz/hafizah) Quran. Subhanallah..
Saya
sadar, tidak ada yang sempurna. Kita juga harus mampu menerima
kekurangan pasangan kita nantinya. Karena bagaimanapun istri kita kelak
adalah seorang manusia (ya iyalah, mau istrinya sebatang pohon?hehehe)
yang penuh sekali dengan kesalahan dan kekurangan. Kita hanya manusia,
bukan malaikat. Tidak ada yang sempurna, itu yang harus kita tanamkan di
dalam hati. Begitupun dengan diri kita, banyak sekali kekurangan
tentunya. Kita hanya manusia, tidak sempurna dan kesempurnaan hanya
milikNya! Teringat tulisan di cover buku Sakinah Bersamamu karya Asma
Nadia, Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima
pasangan kita dengan sempurna.
Jangan tertipu oleh penampilan,
don’t judge a book from the cover tampaknya cukup jadi peringatan bagi
kita semua. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita terus
memperbaiki dan memantaskan diri untuk pasangan kita. Seperti dalam Al
Quran (Surat An Nur ayat 24), laki-laki baik adalah untuk perempuan baik
dan laki-laki keji adalah untuk perempuan yang keji. Wallahualam
Bishawab.
25/11/2011 semoga kajian ini. bemanfaat buat saudara saudariku wasalam
:::NIZA.:.::::
No comments:
Post a Comment