Friday, 25 November 2011

Memilih pasangan hidup

Sekedar sharing aja ke teman-teman semua. Tulisan ini sedikit menceritakan tentang kriteria pasangan hidup yang kudambakan. Ya, mengingat usia sudah tidak mudah lagi, sekarang sudah saatnya benar-benar membicarakan masalah rencana berumah tangga, mulai dari persiapan sampai masalah kriteria calon pasangan.hehe…

Untuk kali ini, kita fokus ke masalah kriteria calon pasangan. Karena dalam menikah, hal utama dan paling utama selain adanya ijab qabul adalah sepasang laki-laki dan perempuan yang akan menikah.hehe.. Khusus dalam tulisan kali ini, saya akan memaparkan kriteria istri idaman saya. hehe..

Bersumber dari hadits Rasullah SAW (mohon maaf, saya lupa perawi haditsnya, mohon bantuan teman-teman untuk meluruskan jika ada kesalahan), pilihlah calon istri itu karena dia cantik, karena martabatnya, yang kaya, dan karena agamanya. Saya akan mencoba memaparkannya satu persatu.

1. Cantik

Tentu saja, kecantikan sangat berkaitan dengan fisik. Jujur, saya bukan orang yang munafik. Saya terlebih dahulu melihat kecantikan seseorang. Tapi, tentunya masalah kecantikan ini bersifat relatif yang artinya antara saya boleh jadi menilai si A itu cantik namun si A belum tentu cantik menurut orang lain. Ini masalah selera.hehe…

2. Martabat atau Keluarganya

Jelas, saya ingin melihat seseorang dari bagaimana dia dididik di keluarganya. Karena keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan diri seseorang. Ingat, istri adalah calon ibu dari anak-anak dan ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Itulah mengapa saya cukup memperhatikan aspek ini.

3. Kaya

Jujur, saya tidak begitu mempersoalkan masalah ini jika berkaitan dengan materi. Saya cukup tidak peduli jika calon istri nanti adalah anak orang kaya atau berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, karena bagaimanapun setelah menikah, kita tidak akan membawa harta benda atau kekayaan mertua. Mungkin yang sedikit diperhatikan adalah bagaimana kemampuan calon istri tersebut untuk berusaha menjadi kaya. Baik secara materi ataupun ilmu.

4. Agama

Ini adalah faktor pertama dan utama yang menjadi pertimbangan saya. Bagaimana pengetahuan agama calon istri saya dan ketaatannya kepada yang Maha Kuasa akan sangat menentukan sekali dalam menentukan calon istri. Dan juga bagaimana ketertarikannya dalam terus mengkaji pemahaman agama juga perlu diperhatikan. Karena menurut saya, sebuah rumah tangga yang dibangun tanpa pondasi agama yang baik, maka rumah tangga tersebut bagaikan sebuah kapal yang berlayar tanpa layar dan terombang-ambing di tengah samudera dan sangat berpotensi untuk karam.

Ya, mungkin terlalu klise penjelasan-penjelasan di atas, terutama untuk diri yang dhaif ini dengan banyak sekali kekurangannya. Tapi, menurut saya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita bisa terus memperbaiki diri dan terus meningkatkan kualitas keimanan serta pemahaman agama kita. Menurut sebagian orang, yang perlu diperhatikan sebelum menikah adalah faktor keuangan dan ini biasanya menjadi faktor mutlak bagi seorang calon ayah sebelum melepas anak perempuannya kepada seorang laki-laki. Tapi, menurut saya, faktor ini tidaklah mutlak. Karena Allah di dalam Al Quran sudah menjamin rejeki orang-orang yang menikah (Baca Surat An Nur ayat 32).

Selain persiapan secara fisik, keuangan, ilmu, yang paling penting menurut saya sebelum menikah adalah persiapan ruhiyah atau kedekatan kita dengan Allah SWT. Terutama bagi laki-laki, karena laki-laki adalah imam bagi keluarganya. Seorang Nahkoda yang akan menentukan kemana berlayarnya kapal rumah tangga. Tentu, kita sangat ingin sekali memiliki rumah tangga yang selalu dinaungi ridho Allah SWT, istri yang sholeha yang mampu menjadi penenang dalam rumah tangga ataupun anak-anak yang menjadi pelita dalam rumah tangga dan menyelamatkan orang tuanya di yaumil akhir karena mereka adalah anak-anak yang hafal (hafiz/hafizah) Quran. Subhanallah..

Saya sadar, tidak ada yang sempurna. Kita juga harus mampu menerima kekurangan pasangan kita nantinya. Karena bagaimanapun istri kita kelak adalah seorang manusia (ya iyalah, mau istrinya sebatang pohon?hehehe) yang penuh sekali dengan kesalahan dan kekurangan. Kita hanya manusia, bukan malaikat. Tidak ada yang sempurna, itu yang harus kita tanamkan di dalam hati. Begitupun dengan diri kita, banyak sekali kekurangan tentunya. Kita hanya manusia, tidak sempurna dan kesempurnaan hanya milikNya! Teringat tulisan di cover buku Sakinah Bersamamu karya Asma Nadia, Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna.

Jangan tertipu oleh penampilan, don’t judge a book from the cover tampaknya cukup jadi peringatan bagi kita semua. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita terus memperbaiki dan memantaskan diri untuk pasangan kita. Seperti dalam Al Quran (Surat An Nur ayat 24), laki-laki baik adalah untuk perempuan baik dan laki-laki keji adalah untuk perempuan yang keji. Wallahualam Bishawab.

25/11/2011 semoga kajian ini. bemanfaat buat saudara saudariku wasalam
:::NIZA.:.::::

No comments:

Post a Comment