Alkisah……Ada
seorang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bersedekah
sembunyi-sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar
dalam setahun. Sesudah uang nya terkumpul, ia pergi keluar rumah pada
malam hari. Dilihatnya ada seorang wanita tidur dijalanan. "Wah, ini
orang susah," begitu kira-kira ia berpikir. Dan, sambil menutup
wajahnya, agar tidak diketahui, ia memberikan bungkusan uang itu dan
lari, supaya tidak diketahui.
Pada pagi harinya di kampung itu ribut , ada seoranng pelacur mendapatkan bungkusan uang yang diberikan oleh orang tak dikenal.
Maka orang itupun berguman, "Subhanallah!! Salah beri, aku kira dia wanita susah, ternyata pelacur."
"Ya Rabb, setahun kukumpulkan uang untuk dapat pahala sedekah yang sembunyi-sembunyi, ternyata uangku hanya untuk pelacur.
Tapi ia tidak putus asa, Dikumpulkannya lagi sekian ribu dinar.
Kali ini ia tidak mau tertipu. Pada suatu malam, kembali ia beraksi.
Dilihatnya seorang laki-laki yang sedang duduk diam disuatu tempat yang
gelap. "Ini pasti orang yang susah," gumannya. Dilemparkannya bungkusan
uang sedekah itu, lalu ia bergegas lari.
Pada pagi harinya
terdengan kabar gempar. Si laki-lakiyang dikenal sebagi pencuri
mendapatkan sebungkus uang. Malam itu ia tengah menyusun strategi
sendirian untuk mencuri. Nyatanya , belum sempat melakukan aksinya,
malah ia mendapatkan uang dengan jumlah yang amat besar.
"Ya
Rabb, dua tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah
dengan sembunyi-sembunyi. tahun lalu yang dapat seorang pelacur. Eh,
tahun ini seorang pencuri.
Namun ia tetap
tak putus asa. Ia kumpulkan lagi uang sedekah sampai setahun
berikutnya. "Ya Rabb, ini yang terakhir. Kalau sedekah ini masih saja
tidak tertuju kepada mustahiq. selesailah, Ya Rabb. Aku tidak mampu
lagi."
Pada waktu yang telah dipersiapkannya,
kembali ia melaksanakan niat baiknya untuk ketiga kalinya. Malam itu ia
melihat seorang orang tua tengah tertatih-tatih.
"Wah, ini
orang yang pasti berhak atas sedekahku, malam malam begini orang tua ini
jalan malam-malam dengan tongkat. Pasti dia orang susah," katanya dalam
hati.
Dilemparkan uang itu, seraya berkata"ini untukmu" Dan ia pun pergi dengan cepat sambil menutupi wajahnya.
Pagi harinya terjadi kegemparan lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya.
orang tua renta yang dikenal paling kaya dan paling kikir dikampung itu
mendapat uang"kaget" semalam.
Mendengar kabar itu,
si pelaku sedekah sembunyi-sembunyi ini berkata "Ya Rabb, yang pertama
pelacur, yang kedua pencuri dan yang ketiga orang tua paling kaya dan
paling kikir di kampungnya. Ya Rabb, apa arti perbuatanku ini?
Ia pun memilih diam, seraya mengiklhaskan apa yang telah dilakukannya.
Waktu berjalan, hingga sekian tahun kemudian. 20 tahun kemudian. Allah
SWT membuka rahasia perbuatan orang tersebut, dengan tersampaikannya
kabar kepadanya tentang dua orang bersaudara yang menjadi ulama besar.
Murid keduanya mencapai puluhan ribu orang, dan si pelaku sedekah
puluhan tahun yang lalu termasuk orang yang mengaji dengan ke dua ulama
adik kakak itu. Ternyata, dua ulama bersaudara itu adalah anak seorang
pelacur yang dulu diberi sedekah secara sembunyi-sembunyi itu.
Si perempuan ini melacur untuk menafkahi anaknya. Ketika mendapatkan
sedekah kagetan itu, ia bertaubat dan menjadikan harta dadakan itu untuk
menyekolahkan kedua anaknya hingga menjadi alim dan menjadi ulama
besar.
Air mata si pelaku sedekah pun mengalir. Ternyata yang
diberikannya puluhan tahun yang lalu. Allah jadikan balasan yang
berlipat ganda dengan lahirnya dua ulama shalih bersaudara yang diikuti
oleh puluhan ribu orang yang belajar kepada keduanya. Inilah balsan
keiklahsan seseorang.
Tidak
lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat, yang diantar
jenazahnya oleh ribuan orang. Siapa wali yang shalih itu? Ternyata
waliyullah itu dulunya adalah pencuri yang mendapatkan sedekah
sembunyi-sembunyinya.
Ketika hendak mencuri ia berdoa kepada
Allah " Ya Rabb, beri aku keluhuran. kalau aku dapat rizqi malam ini aku
akan taubat." Tatkala ada yang melemparinya bungkusan uang itu,
segeralah ia bertaubat sesuai dengan janjinya. Ia memperbaiki diri dari
segala kesalahan yang diperbuatnya, beribadah dengan se tekun-tekunnya,
beristiqamah dengan ucapan dan tindakannya, hingga Allah Ta’ala
mengangkatnya menjadi orang yang shalih.
Si Fulan yang bersedekah itu amat terharu, dan ia berdoa. “Ya Rabb,
tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orang tua yang paling kaya dan
paling kikir dikampung kami ini ?”
Ternyata ia mendengar kabar, orang itu telah wafat. Semenjak kejadian
sedekah kaget itu dan sebelum wafatnya, si kikir tua itu pindah ke
kampung lain dan berwasiat untuk memberikan seluruh hartanya bagi baitul
maal dan penyantunan para anak yatim. Itu dilakukan oleh si orang tua
yang kikir setelah ia merasa malu dan merenung bahwa, kepada dia yang
kaya dan kikir, masih ada yang menyedekahinya. Subhanallah.
Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang dicintai Allah SWT, betapa
dahsyatnya arti dari sedekah. Betapa hebatnya amal berbagi, Allah
menjadikannya mata rantai keberkahan.
Barangsiapa
yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [QS. An-Nahl
: 97]
No comments:
Post a Comment