Thursday, 3 November 2011

Cerita Kehidupan KELDAI

Suatu hari keldai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Sementara... si petani, sang pemiliknya, memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, ia memutuskan bahawa haiwan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun kerana berbahaya. Jadi tidak berguna menolong si keldai. Ia mengajak tetangganya untuk membantu-nya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Ketika si keldai menyedari apa yang sedang terjadi, ia meronta-ronta. Tetapi kemudian, ia menjadi diam.

Setelah beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya.Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keldai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung haiwan itu, namun si keldai juga terus menguncangkan badannya dan kemudian melangkah naik. Si keldai akhirnya bisa meloncat dari sumur dan kemudian melarikan diri.

Renungan:
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan dan masalah) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (fikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah. Guncangkanlah hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik.

No comments:

Post a Comment