Imam Al-Ghazali mengemukakan ada 14 macam bahaya lidah yang harus diperhatikan manusia:
Pertama, perkataan yang tidak bermanfaat yang boleh membuatkan hati kasar.
Kedua, mereka yang banyak bercakap, maka dia banyak bohong.
Ketiga, bersembang kosong. Padahal ciri-ciri orang beriman (QS 23:3)
adalah mereka yang sentiasa menghindarkan diri dari perkataan dan
perbuatan yang tidak bermanfaat.
Keempat, menyebabkan pertengkaran dan dendam.
Kelima, banyak bicara akan menimbulkan permusuhan antara kelompok dan golongan.
Keenam, mereka yang berbohong dengan mengaku sebagai pakar suatu bidang.
Ketujuh, ucapan yang mengandungi makian dan cacian.
Kelapan, ucapan yang mengutuk seseorang atau satu golongan.
Kesembilan, ungkapan syair atau nyanyian yang membangkitkan nafsu kebinatangan seseorang.
Kesepuluh, senda gurau dengan memperolok-olok orang lain. Rasulullah
bersabda: ‘” Sesungguhnya mereka yang mentertawakan teman-temannya,
mereka akan jatuh ke dalam neraka, lebih jatuh dari bintang suria.”
Kesebelas, mengejek orang lain. Allah berfirman: ”Hai orang-orang yang
beriman, janganlah suatu kaum merendahkan (mentertawakan) kaum yang
lain. Boleh jadi (yang ditertawakan itu) lebih baik dari mereka (yang
mentertawakan). Jangan pula sekelompok wanita mentertawakan kelompok
wanita yang lain, boleh jadi (yang diperolok-olok itu) lebih baik dari
mereka dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
memanggil dengan gelaran-gelaran yang buruk,”” (QS 49: 11).
Kedua belas, membuka rahsia orang lain.
Ketiga belas, berjanji palsu.
Keempat belas, bersumpah palsu. Semua itu akan merosak nilai-nilai
amanah. Rasulullah bersabda: ”Waspadalah terhadap pembohong! Sebab
pembohong dan orang-orang yang zalim sama-sama dalam neraka.” (HR Ibnu
Majah)
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah: ”Apa
penyebab terbesar orang masuk neraka?” Nabi menjawab: ””Kerana lidah dan
kemaluannya.” (HR Turmudzi).
Mudah-mudahan kita semua dapat mengendalikan diri..
Semuanya adalah untuk dibagi-bagi dan dikongsi...Oleh:
"Ya Allah Kubermohon kepadaMu Tetapkanlah
No comments:
Post a Comment