.....
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat saudaraku
fillah... Rasulullah Shallahu Alaihi Wa sallam bersabda: “
Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja karena boleh jadi suatu
saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah
sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh
jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.” ( HR.
Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah ).
Duhai sahabat saudaraku fillah...pernahkah begitu dekat dengan
seseorang dan kita mencintainya secara berlebihan? Di mata kita dia
adalah seorang yang begitu sempurna tanpa cela sedikitpun. Jika ada
orang lain yang mencela atau menyakiti dirinya kita habis-habisan
membelanya. Sedemikian cintanya sampai-sampai kita tak menyadari bahwa
setiap orang bisa berubah kapanpun dan tak luput dari kesalahan.
Begitu juga mungkin kita pernah membenci seseorang secara berlebihan,
seolah tak ada kebaikan sedikitpun . Walaupun dia sudah berbuat baik di
mata kita tetaplah salah. Sedemikian bencinya sampai menutup hati kita
dari kebenaran. Cinta dan benci yang berlebihan tidaklah baik. Sikap
yang terbaik bagi sesama insan adalah sewajarnya, sederhana saja. Islam
mengajarkan kepada kita untuk tak berlebihan dalam segala hal. Termasuk
dalam mencintai dan membenci seseorang atau sesuatu. Mengapa kita tak
boleh mencintai dan membenci seseorang secara berlebihan? 1.Agar kita
bisa bersikap adil Orang yang cinta dan benci secara berlebihan sulit
bersikap adil. Jika orang yang dicintainya secara berlebihan berbuat
salah kita menganggapnya tetap benar. Sebaliknya jika orang yang
dibencinya berlebihan berbuat kebaikan kita tetap menganggapnya sebuah
kesalahan. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengingatkan kita
untuk bersikap adil dalam menilai seseorang. “ Wahai orang-orang yang
beriman ! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, ( ketika )
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena ( adil ) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. “( QS.
Al- Maidah : 8 ). 2. Karena kita tidak pernah tahu akan perubahan
seseorang Bisa jadi orang yang kita cinta, kita puja, kita kagumi dan
kita anggap separuh jiwa itu berbalik kita benci karena sikap dan
perbuatannya yang membuat kita kecewa. Begitupun seorang musuh bisa
berubah menjadi sahabat sejati, teman bicara yang menyenangkan dan bisa
mendukung kita dalam banyak hal. Jadi, cintailah dan bencilah
seseorang atau sesuatu secara wajar dan sederhana saja, jangan
berlebihan. Karena sesungguhnya hanya Allah dan Rasul- Nya yang pantas
kita cintai sepenuh hati dan sepenuh jiwa mengalahkan segala yang ada di
dunia ini. “ Ada tiga perkara yang jika terdapat pada diri seseorang
maka ia akan merasakan manisnya iman yakni ; menjadikan Allah dan
rasul-Nya lebih dicintai dari apa yang selain keduanya, mencintai
seseorang dan tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan membenci
kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam
neraka. “ ( HR. Bukhari ). Demikianlah sahabat saudaraku
fillah...semoga catatan ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment