JAUHKAN DIRI DARI IRI HATI DAN DENGKI
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh
Sahabatku sekalian yang dikasih Allah
Iri hati dan Dengki adalah penyakit yang berbahaya dan aib yang besar,
yaitu menginginkan hilangnya nikmat Allah dari siapa yang diberi nikmat
olehNya.
Ini adalah permusuhan terhadap Allah, dan ini adalah salah
satu sifat kaum Yahudi dan kaum kafir, yang tidak seharusnya dimiliki
oleh kaum muslim sebab bahayanya sangat besar dalam kehidupan
bermasyarat dan hatinya tidak pernah tenang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman Artinya :
Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Rabbmu”
[Al-Baqarah : 105]
Sahabatku sekalian dengki adalah
menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang yang didengki. Ini adalah
sifat tercela karena termasuk sifat Iblis, sifat Yahudi dan sifat
makhluk terburuk, baik dahulu maupun sekarang. Dan, karena ini merupakan
penentangan terhadap ketentuan Allah dan tidak ridha dengan
pembagianNya.
Setiap muslim harus berusaha membuang sifat
dengki dan perasaan iri tersebut dari dirinya dengan cara ridha terhadap
qadha dan qadarNya serta mencintai kebaikan yang dimiliki saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri,supaya kedengkiannya hilang,
dan hatinya akan sentiasa tentram insyaAllah
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud :
Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk
saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri” [Hadits Riwayat
Al-Bukhari]
Sahabatku untuk menghilangkan sifat dengki dari
diri kita dengan sarana-sarana yang mendatangkan kebaikan kita, serta
menolak keburukan darinya dengan berbaik sangka kepada Allah dan
mengharapkan apa yang terdapat di sisiNya.
Demikianlah hendaknya bahwa Hati adalah pusat kebaikan dan kejahatan.
Hati adalah ibarat Raja yang punya kuasa veto dalam memerintah seluruh
anggota jasmani untuk berbuat baik atau buruk. Sebab itu Hati haruslah
dipelihara dengan baik sebab hati Adalah Penguasa Yang Menasihati Dan
Pemerintah yang dapat menentukan baik buruknya seseorang baik terhadap
Allah maupun sesamanya.
Rasulullah pernah berpesan kepada Sahabatnya (umatnya) yang bermaksud :
“Ketahuilah dalam setiap tubuh (jasad) terdapat seketul daging , jika
elok daging itu maka eloklah keseluruhan tubuh badan dan jika rosak
daging itu maka rosaklah juga seluruh tubuh badan”, maka ketahuilah
bahawa ianya adalah organ hati kita(segumpal darah). (HR.muslim)
Pada zaman nabi ada seorang laki-laki bertanya pada nabi,
“Ya Rasulullah , siapakah manusia terbaik?”. Nabi menjawab,“Mereka
adalah orang mukmin yang berhati makhmum.” Orang itu bertanya lagi ,
“Apakah hati makhmum itu?” . Nabi bersabda, “Itu adalah hati yang
bertaqwa lagi bersih yang tidak ada didalamnya penipuan, sikap melampaui
batas, tipu daya, khianat dan dengki”.
(HR. Ibnu majah dan termasuk hadis shahih)
Sahabatku sekalian yang dikasihi Allah Oleh karena itu bersihkanlah ia,
beningkanlah dari segala kotoran,(hasad dengki dan iri hati ) kemudian
isilah dengan sifat-sifat yang baik agar ia tetap terang benderang.
bersinar dan bercahaya serta mudahnya berbalik terus dalam kebaikan dan
taqwa.
Hati ini perlu sentiasa dirawat dan di obati dengan sebaik baiknya.
Seperti firman Allah yang bermaksud :
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,(91:9)
Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (91:10).”
Sahabatku sekalian adapun Langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah:
Pertama, Mencari ilmu hati yakni ilmu yang bermanfaat untuk membersihkan hati,
Kedua, Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela (takhalli).
Ketiga, mengisi hati dengan sifat-sifat terpuji yang dimulai dari sifat
zuhud (tidak berambisi dan mengejar kesenangan hawa nafsu di dunia
saja) dan mujahadah atau bersungguh-sungguh menuju Allah Rabbul jalil.
Keempat, Istiqamah dan berdo’a agar hati tetap bersih, bening,
bercahaya dan hanya berbalik dalam dan untuk kebaikan saja.
“Kadang-kadang kita mengutamakan kebersihan dan keindahan tubuh, tempat
tinggal dan lain-lain tetapi kita tidak peka apabila hati kita tidak
bersih daripada kotoran batin dan maksiat, padahal ALLAH hanya memandang
hati seseorang itu kalau hati baik maka akan baiklah segala anggota
badan dan amalan kita itulah hati yang ikhlas
Firman Allah yang bermaksud :
Pada Hari (Akhirat adalah hari) tidak bermanfaat lagi harta mahu pun
anak pinak. Kecuali seseorang yang datang kepada Allah dengan membawa
hati yang sejahtera” [QS.26: 88-89]:
Sahabatku sentiasa
senang hati jika melihat saudara saudari kita beroleh nikmat dari Allah
tanpa sedikitpun merasa iri dan yakinlah bahwa segala sesuatu kebaikan
adalah datangnya dari Allah dan keburukan serta kesalahan adalah dari
kelemahan dan kekurangan diri sendiri dengan cara Insya Allah perasaan
dengki dan iri hati akan segera hilang pada diri kita dan mengakibatkan
hati kita tentram InsyaAllah
SELAMAT BERAMAL DAN JAUHKAN DIRI DARI SIFAT TERCELA INI WASSALAM
“Rabbanagfir lanaa wa li ikhwaaninal laziina sabaquunabil iimaani, walal taj’al fi quluubina gillal lil lazina aamanu rabbanaa innaka rauufur rahiimun.”
ReplyDeleteArtinya :
“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau maha Penyantun, Maha Penyayang. (Q.S. al-Hasyr [59]:10)”
Abangku... Terimakasih atas postingannya, sungguh bermanfaat. Jazakallah khaer...
Barakallaahu fiik..
Iznin Copy paste akhi..
Insya Allah bermanfaat buat yg lainnya..