Wednesday, 21 September 2011

JAUHKAN DIRI DARI IRI HATI DAN DENGKI

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh

Sahabatku sekalian yang dikasih Allah
Iri hati dan Dengki adalah penyakit yang berbahaya dan aib yang besar, yaitu menginginkan hilangnya nikmat Allah dari siapa yang diberi nikmat olehNya.
Ini adalah permusuhan terhadap Allah, dan ini adalah salah satu sifat kaum Yahudi dan kaum kafir, yang tidak seharusnya dimiliki oleh kaum muslim sebab bahayanya sangat besar dalam kehidupan bermasyarat dan hatinya tidak pernah tenang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman Artinya :
Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Rabbmu” [Al-Baqarah : 105]

Sahabatku sekalian dengki adalah menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang yang didengki. Ini adalah sifat tercela karena termasuk sifat Iblis, sifat Yahudi dan sifat makhluk terburuk, baik dahulu maupun sekarang. Dan, karena ini merupakan penentangan terhadap ketentuan Allah dan tidak ridha dengan pembagianNya.

Setiap muslim harus berusaha membuang sifat dengki dan perasaan iri tersebut dari dirinya dengan cara ridha terhadap qadha dan qadarNya serta mencintai kebaikan yang dimiliki saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri,supaya kedengkiannya hilang, dan hatinya akan sentiasa tentram insyaAllah

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud :
Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri” [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

Sahabatku untuk menghilangkan sifat dengki dari diri kita dengan sarana-sarana yang mendatangkan kebaikan kita, serta menolak keburukan darinya dengan berbaik sangka kepada Allah dan mengharapkan apa yang terdapat di sisiNya.

Demikianlah hendaknya bahwa Hati adalah pusat kebaikan dan kejahatan.
Hati adalah ibarat Raja yang punya kuasa veto dalam memerintah seluruh anggota jasmani untuk berbuat baik atau buruk. Sebab itu Hati haruslah dipelihara dengan baik sebab hati Adalah Penguasa Yang Menasihati Dan Pemerintah yang dapat menentukan baik buruknya seseorang baik terhadap Allah maupun sesamanya.

Rasulullah pernah berpesan kepada Sahabatnya (umatnya) yang bermaksud :
“Ketahuilah dalam setiap tubuh (jasad) terdapat seketul daging , jika elok daging itu maka eloklah keseluruhan tubuh badan dan jika rosak daging itu maka rosaklah juga seluruh tubuh badan”, maka ketahuilah bahawa ianya adalah organ hati kita(segumpal darah). (HR.muslim)

Pada zaman nabi ada seorang laki-laki bertanya pada nabi,
“Ya Rasulullah , siapakah manusia terbaik?”. Nabi menjawab,“Mereka adalah orang mukmin yang berhati makhmum.” Orang itu bertanya lagi , “Apakah hati makhmum itu?” . Nabi bersabda, “Itu adalah hati yang bertaqwa lagi bersih yang tidak ada didalamnya penipuan, sikap melampaui batas, tipu daya, khianat dan dengki”.
(HR. Ibnu majah dan termasuk hadis shahih)

Sahabatku sekalian yang dikasihi Allah Oleh karena itu bersihkanlah ia, beningkanlah dari segala kotoran,(hasad dengki dan iri hati ) kemudian isilah dengan sifat-sifat yang baik agar ia tetap terang benderang. bersinar dan bercahaya serta mudahnya berbalik terus dalam kebaikan dan taqwa.

Hati ini perlu sentiasa dirawat dan di obati dengan sebaik baiknya.

Seperti firman Allah yang bermaksud :
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,(91:9)
Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (91:10).”

Sahabatku sekalian adapun Langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah:

Pertama, Mencari ilmu hati yakni ilmu yang bermanfaat untuk membersihkan hati,

Kedua, Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela (takhalli).

Ketiga, mengisi hati dengan sifat-sifat terpuji yang dimulai dari sifat zuhud (tidak berambisi dan mengejar kesenangan hawa nafsu di dunia saja) dan mujahadah atau bersungguh-sungguh menuju Allah Rabbul jalil.

Keempat, Istiqamah dan berdo’a agar hati tetap bersih, bening, bercahaya dan hanya berbalik dalam dan untuk kebaikan saja. “Kadang-kadang kita mengutamakan kebersihan dan keindahan tubuh, tempat tinggal dan lain-lain tetapi kita tidak peka apabila hati kita tidak bersih daripada kotoran batin dan maksiat, padahal ALLAH hanya memandang hati seseorang itu kalau hati baik maka akan baiklah segala anggota badan dan amalan kita itulah hati yang ikhlas

Firman Allah yang bermaksud :
Pada Hari (Akhirat adalah hari) tidak bermanfaat lagi harta mahu pun anak pinak. Kecuali seseorang yang datang kepada Allah dengan membawa hati yang sejahtera” [QS.26: 88-89]:

Sahabatku sentiasa senang hati jika melihat saudara saudari kita beroleh nikmat dari Allah tanpa sedikitpun merasa iri dan yakinlah bahwa segala sesuatu kebaikan adalah datangnya dari Allah dan keburukan serta kesalahan adalah dari kelemahan dan kekurangan diri sendiri dengan cara Insya Allah perasaan dengki dan iri hati akan segera hilang pada diri kita dan mengakibatkan hati kita tentram InsyaAllah

SELAMAT BERAMAL DAN JAUHKAN DIRI DARI SIFAT TERCELA INI WASSALAM

1 comment:

  1. “Rabbanagfir lanaa wa li ikhwaaninal laziina sabaquunabil iimaani, walal taj’al fi quluubina gillal lil lazina aamanu rabbanaa innaka rauufur rahiimun.”
    Artinya :
    “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau maha Penyantun, Maha Penyayang. (Q.S. al-Hasyr [59]:10)”

    Abangku... Terimakasih atas postingannya, sungguh bermanfaat. Jazakallah khaer...

    Barakallaahu fiik..


    Iznin Copy paste akhi..

    Insya Allah bermanfaat buat yg lainnya..

    ReplyDelete