"BELAJAR BERPUISI"
Pada saat aku lelah menanti, berhenti mencari, kuubah harapan
menjadi sekedar menjalani kehidupan.
Pada saat semua puisi khalil gibran dan seribu penyair hanya angan
Ketika suara Sarah brightman dan seribu penyanyi menjadi pedang
Pada saat kebijakan Konfusius, plato dan seribu filsuf hanya bayangan
Kuubah diriku menjadi lilin yang hancur bersama terang yang kujelang
Lalu . . . . matamu berkata tanpa membilang
“ambil aku . . . sepenuh cintamu, sepenuh harapanmu”
“ambil aku . . . jadikan satu dengan detak jantungmu, seturut darahmu”
“ambil aku . . . jadikan satu dengan tarikan nafasmu, zat hidupmu”
Ketika semua menyatu . .tak ada dengus nafsu, tak ada aku, tak ada kamu
tak ada jarak . . . tak ada ruang . . . tak ada waktu. . . . . satu.
Diatas sana, sang Maha Hidup tersenyum dan berkata “Adam dan hawa kembali bersama”
~Robby Hamidy~
No comments:
Post a Comment