THE SECRET : MEMBONGKAR RAHASIA STRATEGI IBLIS
Diriwayatkan dari Mu’azd bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah :
Kami bersama Rasulullah saw, di rumah salah seorang sahabat Anshar,
dimana saat itu kami ditengah-tengah jama’ah. Lalu ada suara seorang
memanggil dari luar, “Wahai para penghuni rumah, apakah kalian
mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh padaku’.
Rasulullah bertanya kepada para jama’ah, “Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil dari luar itu ?”.
Mereka menjawab, “tentu Allah dan RasulNya lebih tahu”.
Lalu Rasulullah saw, menjelaskan, “Ini adalah iblis yang terkutuk --- semoga Allah senantiasa melaknatnya”.
Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, “Ya
Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya ?”.
Beliau menjawab, “Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu
bahwa ia termasuk makhluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu
yang telah diketahui (hari kiamat)? Akan tetapi sekarang silakan kalian
membukakan pintu untuknya. Sebab ia diperintah untuk datang kesini,
maka pahamilah apa yang ia ucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia
ceritakan kepada kalian”.
Ibnu Abbas berkata : Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk
ditengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yang sudah tua bangka dan
buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yang
panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya belah ke atas
(tidak kesamping). Sedangkan kepalanya seperti kepala gajah yang sangat
besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi. Sementara
kedua bibirnya seperti bibir kerbau. Ia datang sambil memberi salam.
“Assalamu’alaika ya Muhammad, Assalamu’alaikum ya jamaa’atal-muslimin”
kata iblis.
Nabi menjawab, “Assalamu lillah ya la’iin (keselamatan hanya milik
Allah wahai makhluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya
keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai iblis ?”.
“Wahai Muhammad, saya datang kesini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang kesini karena terpaksa,” tutur iblis.
“Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini wahai makhluk terkutuk ?” tanya Rasulullah.
Iblis menjawab, “telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus
oleh Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan itu berkata kepadaku,
“Sesungguhnya Allah swt., memerintahkanmu untuk datang kepada Muhammad
saw., sementara engkau adalah makhluk yang rendah dan hina. Engkau harus
memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa
anak-cucu Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau
harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad dengan jujur. Maka
demi Kebesaran dan Keagungan Allah, jika engkau menjawabnya dengan
bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau akan Allah jadikan debu
yang bakal dihempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuhmu akan merasa
senang”. “Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang kepadamu
sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang
engkau inginkan. Kalau sampai saya tidak menjawabnya dengan jujur, maka
musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal saya terima.
Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada bersenangnya
musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku”.
Rasulullah mulai meleparkan pertanyaan kepada iblis, “Jika engkau bisa
menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang
paling engkau benci ?”.
Iblis menjawab dengan jujur, “Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang
paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.
“Lalu siapa lagi yang paling engkau benci ?” tanya Rasulullah.
“Seorang pemuda yang bertaqwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah swt.,” jawab iblis.
“Siapa lagi ?” tanya Rasulullah.
“Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar,” jawab iblis.
“Siapa lagi ?” tanya Rasulullah.
“Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil dan najis),” tutur iblis.
“Siapa lagi ?” tanya Rasulullah.
“Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan
kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluh penderitaan
yang dialaminya” jawab iblis.
“Lalu darimana engkau tahu kalau ia bersabar” tanya Rasulullah.
“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya
kepada makhluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah tidak
akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar”
jelas iblis.
“Lalu siapa lagi wahai iblis ?” tanya Rasulullah.
“Orang kaya yang bersyukur,” tutur iblis.
“Lalu apa yang bisa memberitahu kepadamu, bahwa ia bersyukur ?” tanya Rasulullah.
“Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang
dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya,” tutur iblis.
“Bagaimana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat ?” tanya Rasulullah.
“Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar,” jawab iblis.
“Mengapa wahai makhluk yang terkutuk,” tanya Rasulullah.
“Sesungguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud,
maka Allah akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka
berpuasa, maka saya terikat sampai mereka buka kembali. Apabila mereka
menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila membaca Al_Qur’an,
maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan
api. Apabila bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut
mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua,” jawab iblis.
“Mengapa demikian wahai abu murrah (julukan iblis)?”. Tanya Rasulullah.
“Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan : dengan
sedekah itu Allah akan menurunkan keberkahan dalam hartanya,
menjadikan ia disenangi dikalangan makhluqNya, dengan sedekah itu pula
Allah akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan
menghindarkan segala bencana dan penyakit,” tutur iblis menjelaskan.
“Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar ?” tanya Rasulullah
“Ia sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam,” tutur iblis
“Bagaimana dengan Umar bin Khaththab ?” tanya Rasulullah
“Demi Allah, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya,” jawab iblis
“Bagaimana dengan Utsman ?” tanya Rasulullah
“Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya,” jawab iblis
“Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib ?” tanya Rasulullah
“Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya,
ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak
pernah melakukan hal itu sama sekali,” tutur iblis
“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan ummatku bahagia dan
mencelakakanmu sampai pada waktu yang ditentukan,” tutur Rasulullah
“Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya
senantiasa hidup dan tidak akan mati sampai pada waktu yang telah
ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummatmu,
sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging,
sedangkan mereka tidak bisa melihatku. Demi Tuhan yang telah
menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka
dibangkitkan kembali (kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka
seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa
membaca al-Qur’an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali
hamba-hamba Allah yang mukhlis (murni),” tutur iblis
“Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah yang mukhlis itu ?” tanya Rasulullah
Iblis menjawab dengan panjang lebar, “apakah engkau tidak tahu wahai
Muhammad, bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah
belum bisa murni karena Allah swt. Apabila saya melihat seseorang sudah
tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya
tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah swt. Lalu saya
tinggalkan. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan
pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan–kesenangan
duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang
telah saya jelaskan kepadamu. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar ? Apakah engkau
tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa
yang paling besar ? Apakah engkau tidak tahu, saya memiliki tujuh puluh
ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuh
puluh ribu setan. Diantara mereka ada yang sudah saya tugaskan untuk
menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda para pemuda, ada
yang saya tugaskan menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda
bagi kami permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yang saya
tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga
yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar
masuk dari kondisi ke kondisi yang lain, dari satu pintu ke pintu lain,
sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil
dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah
kepada Allah dengaan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal
itu. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang
rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama tujuh puluh
tahun, sehingga dengan do’anya ia sanggup menyelamatkan orang-orang
yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia
sempat berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh orang dan mati
dalam kondisi kafir ? Inilah yang disebut oleh Allah dalam kitabNYA
dengan firmanNYA (Qs. Al-Hasyr:16) “Bujukan orang-orang munafik itu
adalah seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia:
‘kafirlah kamu’, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata,
‘sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah, Tuhan semesta alam”. Apakah engkau tidak tahu wahai
Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah orang yang
berbohong pertamakali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa
bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa saya pernah bersumpah
kepada Adam dan Hawa dengan atas nama Allah, “Bahwa saya akan memberi
nasehat kepada kalian berdua”. Maka sumpah bohong itu menyenangkan
hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan
dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan
kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak)
maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan
itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan
kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram. Kemudian dari pasangan
tersebut menghasilkan keturunan sampai hari kiamat nanti yang semuanya
hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya
gara-gara satu ucapan.
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang
menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak
menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu
sembari berkata kepadanya, ‘masih ada waktu, teruskan engkau sibuk
dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan’. Sehingga ia menunda
shalatnya, dan kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya dengan shalat
yang dikerjakan diluar waktunya itu ia akan dipukul di kepalanya. Kalau
saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari
setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha
itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat.
Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadanya, ‘lihatlah ke kanan dan
ke kiri’. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu wajahnya saya usap
dengan tangan saya, kemudian saya menghadap di depan matanya sembari
berkata, ‘engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik
selamanya’.
Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam
shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau
dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian,
maka saya perintah untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat
seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera
meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat
berjamaah, maka saya kalungkan rantai dilehernya. Ketika ia sedang ruku
saya tarik kepalanya keatas sebelum imam bangun dari ruku dan saya
turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang
yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari
kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai. Kalau
dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan
meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang
shalat, karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku
padahal ia sedang shalat, Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak
mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia
sedang shalat. Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka
setan masuk kedalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan
berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.
Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya
memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya
berkata kepadanya, ‘shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya
kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah’. Saya pun berkata
kepada orang yang sakit, ‘tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah
kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat
kesehatan’. Sebab Allah berfirman “... dan tidak apa-apa bagi seorang
yang sedang sakit ...” (Qs.an-Nur:61). Kalau engkau sudah sembuh baru
melakukan shalat’. Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati
dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu
Allah dengan dimurkai.
Wahai Muhammad jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka
hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang
lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap
ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk
keluar dari dari Islam ?’.
Kemudian Rasulullah meneruskan pertanyaannya, “Wahai makhluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu ?”.
“Orang-orang yang suka makan riba,” jawab iblis
“lalu siapa teman dekatmu ?” tanya Rasulullah kembali,
“orang yang berzina” jawabnya
“Siapa teman tidurmu ?” tanya Rasulullah
“Orang yang mabuk” jawabnya
“Siapa tamumu ?” tanya Rasulullah
“Pencuri” jawabnya
“Siapa utusanmu ?” tanya Rasulullah
“Tukang sihir” jawabnya
“Apa yang menyenangkan pandanganmu ?” tanya Rasulullah
“Orang yang bersumpah dengan talak” jawab iblis
“Siapa kekasihmu ?” tanya Rasulullah
“Orang yang meninggalkan shalat jumat,” jawabnya
“Wahai makhluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah ?” tanya Rasulullah
“Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah,” jawabnya
“Apa yang menjadikan tubuhmu meleleh,” tanya Rasulullah
“Tobatnya orang yang bertobat,” jawabnya
“Apa yang membuat hatimu panas ?” tanya Rasulullah
“Banyak istighfar kepada Allah, baik di malam atau siang hari,” jawabnya
“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina ?” tanya Rasulullah
“Sedekah secara rahasia’” jawabnya
“Apa yang menjadikan matamu buta ?” tanya Rasulullah
“Shalat di waktu sahur’” jawabnya
“Apa yang dapat mengendalikan kepalamu ?” tanya Rasulullah
“Memperbanyak shalat berjamaah,” jawabnya
“Siapa orang yang paling bisa membahagiakanmu ?” tanya Rasulullah
“Orang yang sengaja meninggalkan shalat,” jawabnya
“Sipa orang yang paling celaka menurut engkau ?” tanya Rasulullah
“Orang-orang yang kikir,” jawabnya
“Apa yang menyita pekerjaanmu ?” tanya Rasulullah
“Majlis orang-orang alim,” jawabnya
“Bagaimana cara engkau makan ?” tanya Rasulullah
“Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku,” jawabnya
“Dimana engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas ?” tanya Rasulullah
“di bawah kuku manusia,” jawabnya
“Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu ?” tanya Rasulullah
“Sepuluh macam,” jawabnya
“Apa saja wahai makhluk terkutuk ?” tanya Rasulullah
Iblis-pun menuturkan, ‘saya meminta-NYA agar saya bisa berserikat
dengan anak cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Itulah
maksud firman Allah (Qs. Al-Isra’:64) :”Dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada
yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya.
Saya juga ikut makan-makanan yang bercampur riba dan haram serta
segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan
yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada
Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan
ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat
kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari
penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah
maksud firman Allah (Qs. Al-Isra’:64) :”Dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki”. Saya memohon
kepadaNYA agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya
memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Saya
memohon agar saya punya al-Qur’an, maka sya’ir adalah al-Qur’anku. Saya
memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku.
Saya memohon kepadaNYA agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang
mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya memiliki
teman-teman yang menolongku, maka kelompok Qadariyyah menjadi
teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya memiliki
teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya
untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. – ia kemudian membaca firman
Allah, (Qs. Al-Isra’:27) :”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya”.
Rasulullah saw. berkata kepadanya, “Andaikan tidak setiap apa yang
engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku
tidak akan membenarkanmu”.
Lalu iblis berkata lagi, “Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah
agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa
melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran
darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai kemauan diriku
dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa.
Kemudian Allah berfirman kepadaku, “Engkau bisa melakukan apa saja yang
kau minta”. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat.
Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang
mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari
Kiamat.
Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di
telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Atamah
(Isya’). Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur lebih
dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri
nama Muttaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah)
dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa
membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua
manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari
seratus pahalanya. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.
Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi
celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan
ketika khatib sedang berkhutbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya
tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka
yang tertdur tidak akan ditulis pahala sedikit pun untuk selamanya.
Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di
pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya.
Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua
setan itu kemudian berkata kepadanya, “keluarkan tanganmu”. Akhirnya ia
mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan
nodanya.
Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun.
Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya
memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan
membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat
mengucapkan dua kalimat syahadat, “Tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusanNYA”. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan
berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk
memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau
adalah seorang utusan dan penyampai amanat Tuhan. Andaikan engkau
memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak
akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau
hanyalah sebagai argumentasi (hujjah) Tuhan terhadap makhlukNYA.
Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya
sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan
beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam
perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan
celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.
Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah (Qs. Hud:118-9) “Jikalau
Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu,
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang -orang yang
diberi rahmat oleh Tuhanmu”.
Kemudian Beliau melanjutkan dengan firman Allah (Qs.al-Ahzab:38) : ”Dan
adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”.
Lantas Rasulullah saw. Berkata lagi kepada iblis, “Wahai abu murrah
(iblis), apabila engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah,
sementara saya akan menjaminmu masuk surga”.
Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam
pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat
nanti. Maka Mahasuci Tuhan yang telah menjadikanmu sebagai tuan para
Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan mengkhususkan
dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang
yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk yang
celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan
kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya”.
Salam,
Suranenggala-Cirebon. 04072011
By: Haeria.Bhimasena
Sumber: IBNU ‘ARABI, MISTERI KUN – SYAJARATUL KAUN
Ibnu ‘Arabi (lahir di Murcia, Spanyol, 28 Juli 1165 (17 Ramadhan 506
h)) – Sang Maestro dari Andalusia – terkenal dengan doktrin “Wahdat
al_Wujud”. Biasa dipanggil Muhyiddin Ibn ‘Arabi. Dianggap filsuf atau
tokoh Sufi paling dibicarakan sepanjang sejarah, karenanya mendapat
julukan asy_Syaikh al_Akbar (Mahaguru).
No comments:
Post a Comment